BENDORO SAUD DI SUMENEP MADURA

By: Khozinurrahman

Gambar-Source: en.wikipedia.org

Sejarah Sumenep jaman dahulu diperintah oleh seorang Raja. Ada beberapa Raja yang telah memimpin kerajaan Sumenep pada jaman dahulu. Dan, sekarang ini telah dipimpin oleh seorang Bupati.
Mengingat sangat keringnya informasi data yang otentik seperti prasati, maupun buku-buku yang menerangkan raja-raja yang ada di sumenep, maka dalam mencari data-data tersebut saya menggunakan metode wawancara dalam pendekatan historis dan kultural, selain itu kami ,egunakan juga pendekatan ekonomis, psikologis dan edukatif.


SIAPAKAH BENDORO SAUD ITU?
Bendoro Saud merupakan keturunan dari Pangeran Katandur. Pangeran ini cucu dari Sunan Kudus, Pangeran Katandur adalah pemimpin pertanian yang mula-mula memberi contoh bercocok tanam didesa Parsanga dan desa-desa disekitarnya dalam pertengahan abad ke- 17.
Waktu didaerah Sumenep ditimpa bencana kelaparan dan musim kering yang sangat lama, rakyat disibukkan oleh macam-macam peperangan tetapi berkat petunjuk-petunjuk dari Pangeran Katandur dibidang pertanian maka hasil produksi dapat dilipat gandakan dan kelaparan dapat segera diatasi.
Pangeran Katandur memang mempunyai darah keturunan Arab maka disamping memimpin pertanian ia juga menyebarkan Agama Islam, setelah beberapa keturunan sampailah pada Bendoro Saud, dengan demikian ia mempunyai keturunan Arab. Bendoro Saud diambil oleh pamannya ialah Kyai Pekke, Kyai ini mempunyai banyak santri termasuk pula Bendoro Saud.
Pada malam hari santri-santrinya tidur bersama-sama dilanggar, pada suatu malam Kyai Pekke melihat-lihat santrinya yang sedang tidur dalam malam yang gelap itu tampaklah sinar yang datang dari salah seorang santrinya.
Kyai Pekke menghampiri santri tersebut dan memberi tanda sarungnya dilobangi dengan api rokok, pada keesokan harinya Kyai Pekke memeriksa santri-santrinya dan ternyata sarung yang diberi tanda disarungnya berlobang ialah Bendoro Saud, Isteri Bendoro Saud ialah Nyai Isza dan mempunyai dua orang anak yang bernama Ario Pacinan dan Sumolo bergelar Panembahan Notokusumo I.
Dalam cerita selanjutnya Ratu Tirtonegoro bermimpi supaya ia kawin dengan Bendoro Saud anak dari Bendoro Bungso yang tinggal di Batu Ampar, oleh karena itu ia menyuruh menterinya untuk memberi tahu Bendoro Saud supaya menghadap kekeraton. Setelah Bendoro Saud sampai di keraton, beliau di ceritakan tentang mimpinya, tak lama kemudian keduanya sepakat dan perkawinan dilaksanakan dengan mengambil gelar isterinya ialah Tumenggung Tirtonegorodan terus menetap di keraton.
Berita pernikahan itu di dengar Patih Sumenep yaitu Purwonegoro, patih sangat marah karena ia sendiri bermaksud mengawini Ratu Tirtonegoro, ia tidak sudi menghadap kekeraton meskipun berkali-kali dipanggil oleh Ratu, bahkan ia membalas panggilan itu dengan nada menantang Bendoro Saud untuk berperang.

Pada suatu waktu di Pendopo keraton diadakan pertemuan dan sekaligus untuk memperkenalkan R.T. Tirtonegoro (Bendoro Saud). Juga patih Purwonegoro diharuskan hadir oleh Ratu Tirtonegoro, pada saat itu seorang menteri yang bernama K. Sawunggaling disuruh berpakaian kerajaan dan didudukkan diatas kursi kerajaan sehingga jika orang kurang teliti akan mengira bahwa ia adalah Rajanya. Tidak lama kemudian patih Purwonegoro datang dengan kelihatan sangat marah dan terus menuju orang yang duduk disinggasana (dikiranya Bendoro Saud) dengan pedang terhenus serta terus memukulkan pedangnya dengan sangat keras, untunglah pedangnya tidak mengenai sasarannya akan tetapi tertancap ditiang pendopo sehingga tidak mudah ditarik kembali. Setelah Sawunggaling mengelakkan diri dari bacokan pedang terus ia menghunuskan pedangnya ditusukkan keperut patih Purwonegoro meninggal seketika itu juga, peristiwa yang tragis itu menimbulkan banyak akibat.


BENDORO SAUD DI SUMENEP MADURA BENDORO SAUD DI SUMENEP MADURA Reviewed by Unknown on 13:30 Rating: 5

2 comments:

ads
Powered by Blogger.