Hidup Hanya Menikmati Perseteruan Aktor Politik



Gambar-Source: TEMPO.CO




Menikmati perjalanan hidup ternyata lebih sulit menikmati perseteruan aktor politik.   
Perseteruan aktor politik semakin tidak ada ujungnya, dan bahkan semakin merajalela, sementara kehidupan rakyat juga semakin sengsara.
Kapan ya, kita jadi bangsa kaya, hidup enak, dan tidurpun juga enak.
Bangun,... bangun... kita bangsa yang kaya. Ternyata ini hanya mimpi.
Boleh kan kita sebagai masyarakat membayangkan begitu, karena katanya sih kita hidup dalam negara yang kaya dan semuanya ada, dan bahkan Indonesia surga dunia karena hampir semuanya dinegara kita ada. Tapi kapan ya kita akan sejahtera. Sementara para pemimpin-pemimpin kita hanya disibukkan ngurus pertikain penguasa.

Apa yang dipermasahkan dan apa yang diperjuangkan. Nasib rakyat atau nasib golongan.

Sementara rakyat juga semakin terlibat dan menjadi alat pertikaian penguasa, dalih-dalih penistaan, pelecehan dan berbagai tudingan macam-macam, dan semuanya hanya memperparah kondisi Negara.
Huss… kita tidak boleh grutu apalagi mencaci maki, lagi-lagi nanti kita akan menambah masalah, karena dilaporkan atas nama pencemaran nama baik.
Sudah pak, kita selesaikan dulu pertikain ini, tidak ada untungnya bagi kemajuan rakyat. Kita sudah bosan lihat pertikaan terus. Kita sekarang butuh kehidupan yang layak, bukan hanya disuruh melihat pertikaan penguasa yang sibuk memperkaya diri sendiri atau pertikaian kekuasaan. Ini negara bukan dinasti yang berlomba-lomba memperkaya diri sendiri.
Katanya dulu bapak niatnya pengen memajukan Indonesia dan selalu mensejahterakan masyarakat miskin, tapi sekarang malah lupa.
Sibuk bertikai ya pak. Makanya lupa dengan janjinya.
Sudah pak, tidak perlu merasa bersalah, dan saling meyalahkan, saya ngerti kalau bapak sibuk.
Sekarang mari kita lupakan dulu kesibukan, dan lihat kondisi rakyat.
Mari berbenah dan satukan yang tercerai berai.
Hidup Hanya Menikmati Perseteruan Aktor Politik Hidup Hanya Menikmati Perseteruan Aktor Politik Reviewed by Unknown on 11:18 Rating: 5

No comments:

ads
Powered by Blogger.